id_tn_l3/job/06/26.md

704 B

Apakah kamu bermaksud menegur perkataanku, dan menganggap perkataan orang yang putus asa seperti angin?

Ayub menggunakan pertanyaan retorik ini untuk menegur sahabat-sahabatnya. Ia membandingkan perkataannya dengan angin untuk menjelaskan bahwa sahabat-sahabatnya bagaikan kata-katanya yang kosong dan tidak berguna. Terjemahan lain: "Kamu melupakan perkataanku! Aku pria yang berduka, dan kamu mendengarkan perkataanku seakan-akan kata-kataku tidak bermakna bagaikan angin lalu." (Lihat: rc://id/ta/man/translate/figs-rquestion dan rc://id/ta/man/translate/figs-simile)

Apakah kamu

"Kamu" disini merupakan bentuk dari orang kedua jamak. (Lihat: rc://id/ta/man/translate/figs-you)