id_tn_l3/rev/03/intro.md

2.0 KiB

Catatan Umum Wahyu 3

Struktur dan Format

Pasal 2 dan 3 membentuk satu kesatuan. Bagian ini biasanya mengacu pada "tujuh surat untuk tujuh jemaat." Penerjemah mungkin ngin mengatur surat-surat ini menjadi terpisah untuk membedakannya dengan jelas satu sama lain.

Beberapa terjemahan mengatur setiap baris sajaknya lebih jauh ke kanan dari teks lainnya untuk membuatnya lebih mudah dibaca. BHC (Bebas Hak Cipta) melakukan ini dengan sajak pada 3:7.

Konsep khusus dalam pasal ini

Tujuh Roh Allah

Arti sebenarnya dari frasa ini tidak jelas. Ini kemungkinan mengacu kepada Roh Kudus dengan angka tujuh simbol "kesempurnaan". Itu juga bisa disesuaikan dengan tujuh roh yang mengelilingi takhta Allah. Itu seharusnya tidak perlu untuk dikhususkan dalam penerjemahan.

Tujuh bintang

Tujuh bintang itu adalah para malaikat dari tujuh jemaat. (Lihat: Wahyu 1:20)

Majas penting dalam pasal ini

Metafora

Beberapa ahli menyebutkan pasal 2 dan 3 sebagai perumpamaan. Mereka mengerti tentang jemaat itu untuk mengacu pada tipe jemaat atau sejarah dari gereja. Terjemahan terbaik ini adalah sebagai perintah terhadap gereja-gereja kuno setiap kota. (Lihat: rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor)

Ungkapan "Lihat, AKu berdiri di muka pintu dan mengetok" adalah metafora yang diperluas lain yang menjelaskan kesiapan dan kesediaan Yesus untuk menerima siapa pun yang percaya kepadaNya. (Lihat: rc://id/tw/dict/bible/kt/repent danrc://id/tw/dict/bible/kt/believe)

"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat"

Ini adalah frase yang bertindak sebagai panggilan pertobatan untuk jemaat.

Beberapa kemungkinan kesulitan terjemahan dalam pasal ini

"Malaikat tujuh jemaat"

Terjemahan bahasa Yunani "malaikat" dapat diterjemahkan sebagai "pengabar". Ini adalah referensi untuk pengabar atau pemimpin dari tujuh jemaat ini.

Tautan:

<< | >>