7.2 KiB
Pengantar ke kitab Wahyu
Bagian 1:
Berita Umum
Garis Besar dari Kitab Wahyu
- Pembukaan (1:1-20)
- Surat-surat kepada tujuh gereja (2:1-3:22)
- Penglihatan di Allah Surga, dan penglihatan dari Anak Domba (4:1-11)
- Tujuh meterai (6:1-8:1)
- Tujuh sangkakala (8:2-13:18)
- Ibadah Anak Domba, martir-martir, dan panen gandum (14:1-20)
- Tujuh cawan (15:1-18:24)
- Ibadah di Sorga (19:1-10)
- Pengadilan Anak Domba, penghancuran terhadap kejahatan, seribu tahun, penghancuran Setan, dan pengadilan terakhir. (20:11-15)
- Ciptaan baru dan Yerusalem baru (21:1-22:5)
- Janji Yesus untuk datang kembali, kesaksian dari para malaikat, kata-kata penutup Yohanes, berita Kristus kepada gerejanya, undangan dan peringatan. (22:6-21)
Sapa yang tulis Kitab Wahyu?
De pu penulis kase tetapkan de pu diri sbagai Yohanes. Ini mungkin Rasul Yohanes. De tulis Kitab Wahyu slama de di pulau Patmos. Orang-orang Romawi kase buang Yohanes di sana karna kase ajarkan ke orang-orang tentang Yesus.
Apa isi Kitab Wahyu?
Yohanes tulis Kitab Wahyu untuk mendorong para orang percaya untuk tetap yakin ketika dong menderita. Yohanes su tuliskan de pu penglihatan pada Setan dan de pu para pengikut untuk melawan dan bunuh para orang percaya. Dalam penglihatan Allah karna banyak hal kesengsaraan berdasarkan hukuman dunia pada hari akhir. Pada akhirnya, Yesus kase kalah Iblis dan de pu pengikut. Kemudian Yesus melindungi orang-orang yang percaya. Dan orang-orang percaya akan hidup kekal deng Tuhan di langit baru dan bumi baru.
Kenapa judul kitab ini harus diartikan?
Para penerjemah bisa memilih untuk sebutkan kitab ini salah satu dari judul yang tradisional, "Wahyu," "Wahyu Yesus Kristus," "Wahyu Rasul Yohanes," ato "Wahyu Yohanes." Ato dong bisa memilih hal-hal yang lebih jelas, sebagemana yang Yesus Kristus kase lihat ke Yohanes. (Lihat:rc://*/ta/man/translate/translate-names)
Jenis tulisan apa dalam buku Wahyu ini?
Yohanes pake gaya tulisan yang khusus untuk catat de pu penglihatan. Yohanes catat kalo de lihat terlalu pake banyak simbol. Gaya tulisan ini katakan kenabian yang simbolik atau literatur apokaliptik. (Lihat: rc://*/ta/man/translate/writing-apocalypticwriting)
Bagian 2:
Agama yang penting dan Pikiran-pikiran Budaya
Peristiwa Wahyu kemudian atau yang akan datang?
Sejak jaman kekristenan, para sarjana su jelaskan Wahyu yang beda. Brapa sarjana pikir kalo peristiwa yang ditulis Yohanes adalah peristiwa pada de pu waktu. Brapa sarjana pikir kalo Yohanes catat brapa peristiwa dari de pu waktu sampe Kristus datang kembali. Para sarjana yang lain pikir kalo peristiwa yang dicatat oleh Yohanes akan terjadi pada periode yang pendek dari waktu sbelum Kristus datang kembali. Para penerjemah tra mau untuk tentukan bagemana kase terjemahkan kitab sebelum dong artikan. Para penerjemah seharusnya kase tinggal kenabian pada waktu pake terjemahan dalam BHC (Bebas Hak Cipta).
Apa ada kitab-kitab di dalam Alkitab sperti Wahyu?
Tra ada kitab lain di Alkitab sperti kitab Wahyu. Tapi, pesan di Yehezkiel, Zakaria, dan khususnya Daniel tu sama isi dan de pu gaya yang ada di Wahyu. Mungkin akan menguntungkan untuk terjemahan Wahyu pada waktu yang sama sebagemana Daniel pada waktu memiliki perumpamaan dan gaya yang serupa.
Bagian 3:
Isu-isu terjemahan yang penting
Apa seseorang mengerti kitab wahyu yang diartikan?
Seseorang tra perlu mengerti smua simbol-simbol di dalam kitab Wahyu untuk diartikan secara benar. Para penerjemah tra harus kase kemungkinan arti yang benar pada simbol-simbol atau jumlah dalam dong pu terjemahan. (Lihat: rc://*/ta/man/translate/writing-apocalypticwriting)
Bagemana ide "kudus" dan "kekudusan" yang tercatat dalam Wahyu dalam BHC (Bebas Hak Cipta)?
Kitab Suci pake kata-kata untuk kase tunjuk seseorang yang pu ide yang bermacam-macam. Karna de pu alasan, sulit skali untuk para penerjemah untuk kase kemungkinan yang baik di dalam dong pu versi. Dalam kase artikan Wahyu ke dalam bahasa Inggris, BHC (Bebas Hak Cipta) pake brapa prinsip berikut:
- Arti dari dua pasal ini kase tunjuk perbuatan yang kudus di sini. Di sini, BHC pake kata "kudus." (Lihat: 14:12; 22:11)
- Pemakaian arti di Wahyu kase tunjuk petunjuk yang mudah ke orang-orang Kristen tanpa pemakaian brapa hal yang diisi oleh de pada kasus ini. Dalam kasus ini, BHC pake kata "orang percaya" ato "orang-orang percaya." (Lihat: 5:8; 8:3, 4; 11:18; 13:7; 16:6; 17:6; 18:20, 24; 19:8; 20:9)
- Kadang-kadang, arti terlibat dari ide seseorang ato sesuatu bagian untuk Allah sendiri. Dalam kasus ini, BHC pake "kesucian," "menguduskan," "punya pengorbanan untuk," ato "persediaan untuk."
BHC akan sering jadi penolong ketika penerjemah pikir tentang bagemana kase hadirkan ide ini dalam dong pu cara sendiri.
Periodesasi Waktu
Yohanes kase lihat periodesasi waktu yang berbeda-beda dalam Wahyu. De pu contoh, adalah adanya banyak perbedaan pada empat puluh dua bulan, tujuh tahun, dan tiga setengah hari. Brapa sarjana pikir hal ini adalah waktu periodesasi sbagai yang simbol. Brapa sarjana yang lain berpikir hal ini adalah masa periodesasi yang betul-betul ada. Penerjemahan kase jelaskan waktu periodesasi ini sebagemana yang kase tunjukkan periodesasi yang betul-betul ada. Hal ini kemudian penerjemah tentukan dong pu makna ato apa yang dong yakini.
Apa isu pokok dalam teks buku Wahyu?
Di bawah ini isu teks yang penting di dalam Kitab Wahyu:
- "'Sa adalah Alfa dan Omega, 'kata Tuhan Allah,' satu-satunya Allah adalah De yang datang, sebage yang Maha Kuasa" (1:8). BHC, BHC Dinamis, dan cara-cara yang sangat moderen su terbaca. Brapa cara tambahkan kalimat "Yang Awal dan Yang Akhir.
- "Para tua-tua itu sujud pada de pu diri sendiri dan beribadah" (5:14). BHC dan BHC Dinamis, dan de pu cara baca yang sangat moderen deng cara sperti itu. Brapa cara lama membaca, "dua puluh empat tua-tua bersujud pada de pu diri sendiri dan beribadah hanya ke yang hidup kekal."
- "Kemudian yang ketiga dari hal ini [bumi] su dibakar" (8:7). BHC dan BHC Dinamis, dan cara yang sangat modern membacanya sperti itu. Brapa cara yang lama tra termasuk kata ini.
- Brapa naskah tambahkan kata "dan yang akan datang" (11:17). Tapi BHC, BHC Dinamis dan cara-cara yang moderen.
- Brapa naskah tambahkan kalimat "di muka tahta Allah" (14:5). Tapi di BHC, BHC dinamis, dan brapa cara moderen.
- Satu-satunya adalah yang Maha Kudus" (16:5). BHC dan BHC Dinamis, dan versi paling modern membaca deng cara ini. Brapa naskah lama terbaca, "O Tuhan, Ko satu-satunya yang Esa yang ada dan yang menjadi."
- "Bangsa-bangsa akan berjalan di dalam kota yang terang" (21:24). BHC dan BHC Dinamis, dan cara paling moderen membaca sperti ini. Brapa naskah lama membaca, "Bangsa-bangsa yang dislamatkan akan berjalan di dalam kota yang terang."
- "Berbahagialah orang yang disucikan dari tra setia" (22:14). BHC dan BHC Dinamis, dan cara paling moderen membaca hal sperti ini. Brapa naskah yang lama membaca "Berbahagialah orang yang yang su lakukan De pu printah."
- "Allah akan bagikan ke de dalam pohon kehidupan dan dalam kota kudus" (22:19). BHC dan BHC Dinamis, dan cara paling moderen membaca sperti itu. Brapa naskah yang lama membaca, "Tuhan akan ambil dong dari buku hidup dan kota suci."