2.2 KiB
Pendahuluan
Lukas 17 Catatan Umum
Struktur dan Format
pada saat pentahiran kesepuluh orang kusta (Lukas 17:11-17<lukas 17:11-17="">) ada pengertian tersirat dari struktur kisah ini. ini merupakan kisah yang terpisah. Tanggapan dari orang fasik Samaria benar, sementara tanggapan yang lain tidak benar dan bisa diperkirakan bahwa mereka ini adalah orang-orang Yahudi (lihat: rc://id/ta/man/translate/figs-explicit dan rc://id/tw/dict/bible/kt/ungodly)
Konsep khusus dalam pasal ini
Contoh dari Perjanjian Lama
Pasal ini menggunakan berbagai contoh dari Perjanjian Lama. Semua contoh ini berisi waktu-waktu ketika orang-orang tidak memiliki hubungan dengan Allah. Memahami arti dari tiap contoh secara keseluruhan akan menjadi sulit tanpa latar belakang pemahaman yang pasti dari kitab Kejadian.
Gaya bahasa yang penting di pasal ini
"alangkah baiknya".
ini adalah tipe khusus berdasarkan pengandaian. di situasi ini, menceritakan situasi atau apa yang akan terjadi, ini justru memberi penjelasan mengenai pengandaian situasi di masa depan jika situasi yang ada saat ini tidak berubah.(lihat: rc://id/ta/man/translate/figs-hypo)
Situasi pengandaian dan situasi retoris.
Yesus menggunakan dua gambaran perkataan di waktu yang sama dalam pasal ini dengan menggabungkan situasi pengandaian dan pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban, karena jawaban yang benar dari situasi pengandaian itu sudah jelas. (lihat: Lukas 17:5-9 dan rc://id/ta/man/translate/figs-rquestion)
Kemungkinan lain kesulitan terjemahan yang ada di pasal ini
Anak Manusia
Yesus mengacu pada diriNya sendiri sebagai "Putra Allah". Tidak setiap bahasa membolehkan seseorang merujuk dirinya sendiri sebagai orang ketiga.
Penggunaan paradoks
Paradoks adalah pernyataan yang kurang masuk akal, yang nampaknya bertentangan dan itu tidak masuk akal. Sebuah paradoks terdapat dalam pasal ini, "Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. (Lukas 17:33).