id_tn_l3/mat/22/intro.md

29 lines
2.2 KiB
Markdown
Raw Normal View History

2019-01-21 08:28:31 +00:00
# Matius 22
2019-11-26 04:13:57 +00:00
# Catatan Umum
2019-01-21 08:28:31 +00:00
#### Struktur dan format
2019-11-26 04:13:57 +00:00
Beberapa terjemahan membuat paragraf khusus untuk tiap sajak agar lebih mudah untuk dibaca. BHC juga melakukannya untuk sajak di ayat 44, yang dikutip dari Perjanjian Lama.
2019-01-21 08:28:31 +00:00
#### Konsep khusus dalam pasal ini
#### Pesta Pernikahan
Dalam perumpamaan tentang pesta pernikahan ([Mat 22:1-14](./01.md)), Yesus mengajarkan bahwa sangatlah penting untuk menerima undangan keselamatan dari Allah. Dalam tradisi Yahudi, surga—hidup bersama Allah setelah kematian— sering digambarkan sebagai suatu pesta. Di sini, Yesus menggambarkannya sebagai suatu pesta yang disiapkan seorang raja untuk anaknya, yang baru saja menikah. Sebagai tambahan, Yesus menekankan bahwa tidak setiap orang yang Allah undang akan menyiapkan diri mereka dengan layak untuk bergabung. Orang-orang ini akan diusir keluar dari pesta.
#### Beberapa kemungkinan kesulitan terjemahan dalam pasal ini
#### Makna tersirat
2019-11-26 04:13:57 +00:00
Seperti penulis kitab injil yang lain, Matius menganggap bahwa pembacanya akan mengerti keadaan-keadaan yang ia sajikan, sehingga ia tidak memberikan banyak penjelasan. Ia mengatakan, misalnya, dalam [Mat 22:15-22](./15.md), bahwa orang-orang Farisi mencoba mengelabui Yesus untuk mengatakan hal yang salah, tetapi ia menganggap bahwa pembaca akan mengerti mengapa pertanyaan yang mereka ajukan pada Yesus merupakan suatu pertanyaan yang berbahaya untuk dijawab ([Mat 22:16](./15.md)). Mereka berharap bahwa jawaban Yesus akan membuat marah orang-orang Yahudi atau bahkan penguasa Roma.
2019-01-21 08:28:31 +00:00
#### Paradoks
2019-11-26 04:13:57 +00:00
Sebuah paradoks merupakan suatu pernyataan yang nampak tidak masuk akal, yang terlihat berlawanan dengan dirinya sendiri, tetapi sesungguhnya tidak demikian. Di pasal ini, Yesus mengutip suatu mazmur yang merujuk ke Daud memanggil anaknya sebagai "Tuhan," yang artinya, guru. Orang-orang Yahudi selalu berharap bahwa para pendahulu akan lebih besar daripada penerusnya. Dalam bacaan ini, Yesus sedang mencoba untuk secara perlahan-lahan menuntun pendengarNya kepada pengertian yang benar bahwa Mesias sendiri akan memiliki sifat ketuhanan, dan bahwa Ia, Yesus, sesungguhnya adalah Mesias. ([Mat 22:43-44](./43.md))
2019-01-21 08:28:31 +00:00
## Tautan:
* **[Matthew 22:1-46 Notes](./01.md)**
**[<<](../21/intro.md) | [>>](../23/intro.md)**