pmy_tn_l3/sng/front/intro.md

58 lines
4.5 KiB
Markdown
Raw Normal View History

## Permulaan
# Kidung Agung
## Bagian 1 
#### Garis Besar Kidung Agung
1. Pengantin prempuan merindukan mempelai laki-laki tiba (1:1-2:7)
2. Mempelai laki-laki memuji prempuan yang dicintainya (2:8-3:5)
3. Mempelai laki-laki tiba dan puji pengantin wanita (3:6-5:1)
4. Prempuan de rindu kepada laki-laki (5:2-6:9)
5. Mempelai laki-laki memuji kecantikan mempelai prempuaannya (6:1-8:4)
6. Pemikiran terakhir mengenai Sayang antara seorang laki-laki dan prempuan (8:5-14)
#### Tentang apakah Kidung Agung itu?
Kidung Agung adalah sebuah puisi atau serangkaian puisi yang bilang cinta dan teman dekat antara seorang laki-laki dan prempuan. Cara berpikir orang Yahudi  su jelaskan kitab itu sbagai gambaran dari kase Allah kepada Israel, umat-Nya. Deng cara yang sama, banyak orang Kristen dong pu maksud sbage gambaran cinta antara Kristus dan pengantinnya, gereja smua orang percaya.
### Sapa yang menulis Kidung Agung?
Ayat pertama dari Kitab ini ("Kidung Agung, yang merupakan kepunyaan Salomo") kase pikiran bawa Raja bangsa Israel, Salomo yang tulis. Tapi, orang-orang su jelaskan ayat ini deng cara yang berbeda-beda, sehingga tra smua orang percaya bawa Salomo yang tulis.
#### Bagaimanakah seharusnya judul kitab ini diterjemahkan?
Kitab ini secara tradisional berjudul "Nyanyian dari Nyanyian," yang berarti nyanyian terbaik, atau "Kidung Agung." Ini bisa juga disebut "Nyanyian Cinta, "Puisi Cinta Besar," atau "Nyanyian Cinta Salomo." (Liat: [[rc://en/ta/man/translate/translate-names]])
## Bagian 2 
## Pikiran Rohani dan adat istiadat yang penting
### Tempat apakah yang menjelaskan perilaku perzinaan dalam Kidung Agung?
Nyanyian-nyanyian menyetujui perilaku berzinah yang mengekspresikan cinta antara suami dan istrinya.
## Bagian 3 
## Masalah Penerjemahan yang penting
#### Berapa banyak tokoh yang terdapat dalam Kidung Agung?
Dua tokoh utama dalam kitab ini adalah laki-laki dan prempuan yang saling mencintai. Prempuan itu juga berbicara kepada sekelompok prempuan yang disebut "prempuan-prempuan Yerusalem," dan prempuan-prempuan ini kase kiritik. Tapi, ada kemungkinan bawa sekelompok prempuan itu tidaklah nyata dan prempuan itu hanya membayangkan dong.
Beberapa penjelasan percaya bawa mungkin ada lebih banyak tokoh daripada ini, tapi ini tra pasti. Bentuk BHC (Bebas Hak Cipta) dan BHC Dinamis (Bebas Hak Cipta-penuh semangat) hanya mengenali laki-laki, prempuan, dan sekelompok prempuan.
#### Garis besar sperti apakah yang orang-orang bicarakan?
Kidung Agung adalah sebuah puisi yang menunjukkan pemikiran dan kata-kata dari seorang laki-laki, prempuan, dan teman-teman perempuan itu. Sepanjang puisi itu, penulis tra tentukan/sebutkan secara khusus pembicara dan pembaca dong. Sehingga, untuk membantu pembaca pengertian puisi, beberapa terjemahan berusaha tentukan pembicara dan pembaca. Pembicaranya tra selalu pasti, sehingga terkadang terjemahan-terjemahan tra sependapat deng sapa yang berbicara.
Sbelum stiap ucapan, BHC (Bebas Hak Cipta) tentukan pembicara dan pembaca sperti ini: "Prempuan itu berbicara deng prempuan yang lain", "Prermpuan yang berbicara kepada laki-laki itu", "Laki-laki yang bicara kepada perempuan itu," atau "Prempuan itu bicara kepada de pu diri sendiri." Penulis didorong untuk memasukkan cara-cara tetapkan pembicara dan pendengar yang sperti ini dan kase bentuk yang berbeda dari tulisan Firman. Para penerjemah juga harus sertakan catatan yang menjelaskan bawa penjelasan ini sebenarnya bukan bagian dari tulisan Firman.
#### Bagemana seharusnya seseorang menerjemahkan Kidung Agung klau para pembaca akan meliat istilah tertentu sebagai sesuatu yang kasar, tra sopan, atau tra pantas?
Para pembaca mungkin memikirkan banyak bayangan atau bentuk-bentuk yang muncul dalam Kidung Agung sbagai hal yang tra pantas waktu diterjemahkan. Penerjemah harus mencoba untuk jauhkan bahasa yang kasar jika memungkinkan, deng menggunakan ungkapan-ungkapan yang tra mengakibatkan kesalahan. (Liat: [[rc://en/ta/man/translate/figs-euphemism]])
#### Bage mana sa terjemahkan yang menjadi proses dan perbandingan dalam kitab ini?
Ada banyak proses dan perbandingan dalam kitab ini. Ungkapan-ungkapan ini sering tra jelas. Apabila dong memiliki makna berhubungan, gaya bahasa yang bayangkan perasaan atau mara sering pake untuk melepas kesalahan deng sembunyikan maknanya. Tapi, karna maknanya seringkali tra jelas, bermakna pasangan dalam penerjemahan didorong/dapati. Ko dapat artikan kata-kata sperti yang tertulis untuk menghindari komitmen pada makna tertentu. (Liat: [[rc://en/ta/man/translate/figs-metaphor]])