TUHAN terus menerus berbicara kepada Babel mengenai kejatuhannya seolah-olah dia adalah ratu yang dipermalukan. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]] dan [[rc://id/ta/man/translate/figs-personification]])
Ini merujuk pada rasa aman palsu yang dirasakan Babel yang berpikir jika dia tidak pernah kehilangan posisinya dalam kekayaan dan kehormatannya. Terjemahan lain: "siapa yang berpikir kamu aman" (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-idiom]])
Babel percaya bahwa bagsa lain tidak akan bisa mengalahkannya digambarkan seolah-olah ia tidak akan pernah menjadi janda atau mempunyai anak yang mati. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]])