pmy_ulb_l3/21-ECC.usfm

376 lines
32 KiB
Plaintext

\id ECC Unlocked Literal Bible
\ide UTF-8
\h ECCLESIASTES
\toc1 Ecclesiastes
\toc2 Ecclesiastes
\toc3 ecc
\mt1 ECCLESIASTES
\s5
\c 1
\p
\v 1 Pengkhotbah pu kata-kata, anak Daud, raja Yerusalem.
\v 2 “Kesia-siaan atas smua kesia-siaan,'' kata Pengkhotbah, "Kesia-siaan atas smua kesia-siaan! Smua yang ada sia-sia."
\v 3 Apa gunanya manusia smua pu kerja keras, yang dong usahakan di bawah matahari?
\s5
\v 4 Satu generasi pigi dan satu generasi datang, tapi bumi tetap tinggal slama-lamanya.
\v 5 Matahari terbit, dan matahari terbenam, dan hilang kembali ke tempat de terbit.
\v 6 Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara. Angin terus-menerus berputar. Angin kembali ke de pu peredaran.
\s5
\v 7 Segala kali mengalir ke laut, tapi laut tra pernah penuh. Ke tempat kali-kali itu mengalir, ke sana dong mengalir kembali.
\v 8 Segala sesuatu membosankan, trada manusia yang sanggup bilang itu. Mata tra pernah puas deng melihat, begitu juga telinga tra pernah penuh deng mendengar.
\s5
\v 9 Sesuatu yang su ada, itulah yang akan ada lagi. Dan, sesuatu yang su di buat, itulah yang akan di buat lagi. Trada sesuatu yang baru di bawah matahari.
\v 10 Adakah sesuatu yang di bilang tentang itu, “Lihat, ini baru?” Hal itu su ada sejak dahulu kala, sebelum kitong ada.
\v 11 Trada kenangan tentang hal-hal terdahulu, begitu juga tra akan ada kenangan tentang hal-hal yang akan datang oleh orang-orang yang akan ada nanti.
\s5
\v 12 Saya, Pengkhotbah, yang su jadi raja atas Israel di Yerusalem.
\v 13 Sa menetapkan sa pu hati untuk selidiki dan mencari-cari deng hikmat segala sesuatu yang dilakukan di bawah langit. Merupakan tugas menyedihkan yang Allah kasi ke anak-anak manusia untuk disengsarakan oleh dong.
\v 14 Sa su lihat smua yang dilakukan di bawah matahari, dan lihatlah, semua itu kesia-siaan dan usaha mengejar angin.
\v 15 Yang bengkok tra dapat diluruskan. Dan, yang kurang tra dapat dihitung.
\s5
\v 16 Sa bicara dalam sa pu hati, katanya, “Sa su tumbuhkan dan tambahkan hikmat melebihi semua orang yang memerintah Yerusalem sebelum saya. Dan, sa pu hati su lihat hikmat serta pengetahuan yang besar.”
\v 17 Trus, sa kasi sa pu hati untuk tau hikmat dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan. Sa mengerti kalo ini pun seperti mengejar angin.
\v 18 Sebab, deng banyak hikmat ada banyak kekecewaan. Dan, dia yang perbanyak pengetahuan, perbanyak kepedihan.
\s5
\c 2
\p
\v 1 Sa bilang dalam sa pu hati, "Marilah skarang, sa akan menguji ko deng kegembiraan. Lihatlah kesenangan.” Sbenarnya, ini pun kesia-siaan.
\v 2 Tentang tertawa, sa bilang, “Ini kebodohan”, dan tentang kesenangan, “Apa de pu guna?"
\s5
\v 3 Sa menyelidiki sa pu hati tuk buat sa pu tubuh semangat deng anggur, smentara sa pu akal budi dituntun oleh hikmat, deng pegang kebodohan, sampe sa dapat lihat yang baik tuk anak-anak manusia di bawah langit slama beberapa hari de pu kehidupan.
\s5
\v 4 Sa perbesar sa pu pekerjaan-pekerjaan. Sa bangun rumah-rumah dan menanami kebun-kebun anggur tuk sa pu diri sendiri.
\v 5 Sa bikin tuk sa sendiri kebun-kebun dan taman-taman, trus tanami akan deng sgala jenis pohon buah-buahan.
\v 6 Sa bikin tuk sa sendiri kolam-kolam agar dapat mengairi hutan pohon-pohon yang bertumbuh.
\s5
\v 7 Sa beli budak-budak laki-laki dan perempuan, dan sa pu budak-budak yang lahir di sa pu rumah. Sa juga punya banyak kawanan sapi dan kambing domba melebihi smua orang yang ada di sa pu muka di Yerusalem.
\v 8 Sa juga kumpul tuk sa sendiri perak dan emas, serta harta raja-raja dan propinsi-propinsi. Sa sediakan tuk sa sendiri para penyanyi laki-laki dan perempuan, serta kesenangan anak-anak manusia, yaitu banyak gundik.
\s5
\v 9 Karna itu, sa menjadi besar dan bertambah-tambah melebihi smua yang ada di hadapan sa di Yerusalem. Sa pu Hikmat juga tinggal pada sa.
\v 10 Sgala sesuatu yang diminta oleh sa pu mata, sa tra tahan. Sa tra tahan sa pu hati dari sgala kesenangan. Karna, sa pu hati sukacita atas sgala sa pu kerja keras. Itulah sa pu bagian dari sgala sa pu kerja keras.
\s5
\v 11 Trus, sa menoleh kepada smua pekerjaan yang tlah dilakukan oleh sa pu tangan dan smua kerja keras yang telah sa usahakan. Lihatlah, smua itu sia-sia dan usaha mengejar angin. Tra ada keuntungan di bawah matahari.
\s5
\v 12 Karna itu, sa menoleh menyelidiki hikmat, kebodohan, dan kebebalan. Sbab, apakah manusia yang akan menjadi raja selanjutnya, slain hanya apa yang sudah dikerjakan sbelum nya?
\s5
\v 13 Trus, sa lihat bawa hikmat melampaui kebodohan, sama sperti terang melampaui kegelapan.
\v 14 Orang yang pu hikmat memilki mata di dalam de pu kepala, tapi orang bodok berjalan dalam kegelapan. Tapi, sa pun tau kalo nasib yang sama berlaku bagi kedua-duanya itu.
\s5
\v 15 Lalu, sa bilang dalam sa pu hati, “Nasib orang bodok berlaku juga bagi sa. Mengapa slama ini sa begitu berhikmat?” Trus, sa bilang dalam sa pu hati, ini pun kesia-siaan.”
\v 16 Karna, tra ada kenangan tuk yang punya hikmat selama-lamanya, sama sperti yang bodok. Di hari yang akan datang, dua-duanya akan dilupakan. Orang bijak pasti mati, sama sperti orang bodok.
\s5
\v 17 Karna itu, sa benci kehidupan karna pekerjaan yang dilakukan di bawah matahari buat sa sedih. Sbab, sgala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha mengejar angin.
\v 18 Sa benci smua sa pu kerja keras yang sa usahakan di bawah matahari karna sa harus kasi tinggal buat orang yang datang setela sa.
\s5
\v 19 Dan, sapa yang tau apakah de akan jadi orang bijak atau orang bodok? Tapi, de akan punya kuasa atas sa pu kerja keras yang telah sa usahakan deng hikmat di bawah matahari. Ini pun kesia-siaan.
\v 20 Karna itu, sa putus asa terhadap smua pekerjaan yang telah sa kerjakan di bawah matahari.
\s5
\v 21 Karna, ada orang yang kerja keras deng hikmat, pengetahuan, dan keahlian, lalu de berikan de pu bagian kepada orang lain yang tra bekerja keras. Ini pun kesia-siaan dan sungguh menyedihkan.
\v 22 Apa yang didapat seseorang dari de pu semua kerja keras dan de pu perjuangan dari dalam hati di bawah matahari?
\v 23 Sebab, sluruh de pu hari, de pu kerja keras, adalah kepedihan dan kejengkelan. Juga, di malam hari de pu akal budi tra dapat istirahat. Ini pun kesia-siaan.
\s5
\v 24 Tra ada yang lebih baik tuk manusia daripada makan, minum, dan memandang kebaikan dari de pu kerja keras. Sa pun lihat bahwa ini berasal dari tangan Allah.
\v 25 Karna, sapa dapat makan dan sapa dapat menikmati di luar Dia?
\s5
\v 26 Sbab, kepada orang yang baik di De pu muka, Allah kasi hikmat, pengetahuan, dan sukacita. Tapi, orang yang bikin dosa, De berikan tugas mengumpulkan dan menimbun agar diberikan kepada orang yang baik di muka Allah. Ini pun sia-sia dan usaha mengejar angin.
\s5
\c 3
\p
\v 1 Ada saat yang ditentukan tuk de pu sgala sesuatu, dan ada waktu yang pas tuk sgala sesuatu di bawah langit.
\v 2 Ada waktu tuk lahir, dan ada waktu tuk mati. Ada waktu tuk tanam, dan ada waktu tuk cabut yang ditanam.
\v 3 Ada waktu tuk bunuh, dan ada waktu tuk kasi sembuh. Ada waktu tuk bongkar, dan ada waktu tuk bangun.
\s5
\v 4 Ada waktu tuk menangis, dan ada waktu tuk tertawa. Ada waktu tuk meratap, dan ada waktu tuk menari.
\v 5 Ada waktu tuk buang batu, dan ada waktu tuk kumpul batu. Ada waktu tuk peluk, dan ada waktu tuk tahan dari peluk.
\s5
\v 6 Ada waktu tuk cari, dan ada waktu tuk hilangkan. Ada waktu tuk simpan, dan ada waktu tuk buang.
\v 7 Ada waktu tuk robek, dan ada waktu tuk jahit. Ada waktu tuk diam, dan ada waktu tuk bicara.
\s5
\v 8 Ada waktu tuk cinta, dan ada waktu tuk benci. Ada waktu tuk perang, dan ada waktu tuk kase damai.
\s5
\v 9 Apa de pu untung dari kerja keras yang de lakukan?
\v 10 Sa su lihat smua kerjaan yang Allah su kasi buat anak-anak manusia tuk de kerjakan.
\s5
\v 11 De su jadikan sgala sesuatu deng indah pada de pu waktu. Allah juga su taruh kekekalan di dalam dorang pu hati, tapi manusia tra dapat temukan pekerjaan yang Allah su buat dari awal sampai akhir.
\s5
\v 12 Sa tahu bahwa trada yang lebih baik bagi dorang dari pada bersukacita dan berbuat baik dalam kehidupan.
\v 13 Smua orang harusnya makan, minum, dan merasakan yang baik dari sgala de pu kerja keras. Inilah karunia Allah.
\s5
\v 14 Sa tahu bahwa semua yang Allah su buat itu kekal, trada yang de kasi tambah dan trada yang diambil dari De. Allah su buat itu supaya orang takut sama De.
\v 15 Jadi, yang skarang ada, su pernah ada, dan yang akan ada, su pernah ada. Dan, Allah cari yang su berlalu.
\s5
\v 16 Selain itu, sa lihat di bawah matahari, di tempat pengadilan, di sana ada kefasikan. Dan, di tempat kebenaran, di sana ada kefasikan.
\v 17 Sa bilang dalam hati, “Allah akan hakimi orang benar dan orang fasik karna ada de pu waktu bagi stiap maksud dan stiap pebuatan.”
\s5
\v 18 Sa bilang di hati mengenai anak-anak manusia, “Allah uji dorang spaya dorang dapat lihat bahwa dorang itu binatang.
\s5
\v 19 Sbab, nasib anak-anak manusia dan nasib binatang itu satu, yaitu mati. Smentara yang satu mati, yang lain juga mati. Dorang pung satu napas dan manusia tra unggul atas binatang. Sbab, itu semua adalah kesia-siaan!
\v 20 Smuanya pergi ke satu tempat. Semuanya asal dari debu, dan kepada debu semuanya kembali.
\s5
\v 21 Siapa yang tahu bahwa roh anak-anak manusia naik ke atas dan roh binatang turun ke bawah bumi?”
\v 22 Sa lihat bahwa trada yang lebih baik dari pada manusia bersukacita atas de pu pekerjaan karna itu de pu bagian. Sbab, siapa yang dapat kasi lihat sama de apa yang akan terjadi nanti?
\s5
\c 4
\p
\v 1 Kembali lagi, sa lihat smua penindasan yang dilakukan di bawah matahari. Lihatlah, air mata orang-orang tertindas, trada yang kase hibur dorang. Pada pihak para penindas dorang ada kekuasaan, tapi sama dorang trada yang menghibur.
\s5
\v 2 Karna itu, sa memuji orang mati, yang su lama mati, melebihi dorang yang masih hidup.
\v 3 Akan tetapi, yang lebih baik dari keduanya adalah de yang blum pernah ada, dan yang blum pernah melihat perbuatan jahat yang dilakukan di bawah matahari.
\s5
\v 4 Lalu, sa melihat bahwa smua kerja keras dan keahlian kerja adalah kecemburuan terhadap sesama. Ini juga kesia-siaan dan usaha mengejar angin.
\s5
\v 5 Orang bodoh de lipat tangan dan makan de pu daging sendiri.
\v 6 Satu gengang penuh ketenangan lebih baik daripada dua genggam penuh kerja keras dan usaha mengejar angin.
\s5
\v 7 Lalu, kembali sa lihat kesia-siaan di bawah matahari.
\v 8 Ada seseorang, trada orang kedua, tra pu anak laki-laki ataupun sodara laki-laki. Namun, tiada akhir segala de pu kerja keras. Dan, de pu mata tra pernah puas dengan kekayaan. “Untuk siapa sa bekerja keras dan menghilangkan kesenangan diri sendiri? Ini pun percuma dan pekerjaan yang menyusahkan.”
\s5
\v 9 Dua lebih baik daripada satu karna bagi dorang ada upah yang baik dari dorang pu kerja keras.
\v 10 Sebab, kalo ada yang jatuh, yang satu dapat mengangkat temannya. Namun, kasihan satu orang yang jatuh, dan trada orang kedua yang mau tolong dia.
\v 11 Juga, kalo dua orang tidur sama-sama, dorang nanti jadi hangat. Namun, bagaimana bisa satu orang menjadi hangat?
\s5
\v 12 Dan, kalo satu orang dikalahkan, dua orang bisa bertahan untuk lawan dia. Tali tiga lembar tra mudah diputuskan.
\s5
\v 13 Lebih baik orang muda miskin, tapi berhikmat, daripada raja tua dan bodoh, yang tra tahu lagi ajaran.
\v 14 Sebab, de kluar dari rumah tahanan untuk menjadi raja walaupun de dilahirkan miskin di dalam de pu kerajaan.
\s5
\v 15 Sa lihat smua orang hidup yang jalan di bawah matahari, sama-sama deng orang muda itu, nanti bangkit gantikan de.
\v 16 Smua orang tra pernah habis, smua orang yang ada di de pu depan mata. Bahkan, yang nanti datang, tra akan bersuka atas de. Itu pun percuma dan usaha mengejar angin.
\s5
\c 5
\p
\v 1 Ko awasi ko pu kaki waktu kam pigi ke rumah Allah. Kam datang dekat tuk dengar dari pada kasi korban orang-orang bodoh. Karna, dong tra tau kalo dong ada bikin kejahatan.
\s5
\v 2 Jang cepat-cepat deng ko pu mulut atau cepat-cepat di dalam ko pu hati tuk kasi tau sesuatu di hadapan Tuhan. Karna, Allah di surga dan kam di bumi, jadi biar kam pu kata-kata itu sedikit.
\v 3 Karna, mimpi datang dari pekerjaan yang banyak, dan suara orang bodoh deng kata-kata yang banyak.
\s5
\v 4 Waktu kam buat satu janji ke Allah, jang tunda tuk tepati. Karna, De tra suka sama orang-orang bodoh. Tepati yang su kam janji.
\v 5 Lebih baik ko tra janji dari pada ko janji, tapi ko tra bisa tepati.
\s5
\v 6 Jang ko kasi biar ko mulut buat ko berdosa. Jang bicara ke imam, “ini salah.” Kenapa Allah harus marah sama ko pu kata-kata dan kasi hancur smua ko pu pekerjaan tangan?
\v 7 karna, banyak skali mimpi dan banyak kata, smua itu sia-sia saja. Karna itu, takutlah akan Allah.
\s5
\v 8 Kalo ko liat orang miskin dapa tindas dan pelanggaran terhadap hukum dan kebenaran di satu provinsi, jang kaget deng kesenangan itu! Karna, satu orang petinggi dapa awasi dari petinggi lain, dan ada yang lebih tinggi di atas dorang.
\v 9 Keuntungan negeri untuk smua orang, raja saja dapat keuntungan dari de tanah.
\s5
\v 10 De yang cinta akan uang de tra akan dapa kasi puas deng uang, begitu juga de yang cinta akan kelimpahan tra akan dapa puaskan deng de penghasilan. Ini juga kesia-siaan.
\v 11 waktu kebaikan bertamba, nanti bertamba banyak orang yang kasi habis akan. Dan, apa keuntungan de pu pemilik selain liat de deng dong pu mata?
\s5
\v 12 Para pekerja tidur deng enak, entah de makan sedikit atau banyak. Tapi, kekenyangan orang kaya tra akan kasi biar de tidur.
\s5
\v 13 Ada kesialan yang kasi sedih di bawa matahari. Kekayaan dapa simpan dari de pu pemilik tuk dong pu celaka sendiri.
\v 14 De kekayaan habis karna pekerjaan yang buat celaka. Walaupun de tanggung satu orang putra, tapi tra ada apa pun di de tangan.
\s5
\v 15 Macam de keluar telanjang dari de mama kandungan, de juga kembali sperti waktu de datang. De tra bawa apa pun dari de pun kerja keras yang dapat de bawa di dalam de tangan.
\v 16 Ini adalah suatu kesialan yang kasi sedih: Macam de datang, begitu juga de akan pigi. Apa keuntungan orang yang bekerja keras tuk angin”?
\v 17 Juga, stiap hari de makan di dalam gelap deng penuh tra suka, penderitaan, dan kemarahaan.
\s5
\v 18 Liat, yang sa pandang baik dan indah adalah tuk makan, minum, dan melihat kebaikan dari smua de kerja keras di bawah matahari slama de pu hari-hari yang sedikit, yang su Allah kasi untuk de bagian.
\s5
\v 19 Ke manusia Allah kasi kekayaan, harta benda, dan kekuasaan buat kasi senang de, tuk ambil de bagian, deng tuk bersukacita dalam de kerja keras. Ini yang Allah kasi.
\v 20 Sbab, de tra akan ingat banyak de pu hari-hari hidup karna Allah kasi sibuk de deng kegembiraan di dalam de hati.
\s5
\c 6
\p
\v 1 Ada kesusaan yang sa su lihat di bawah matahari dan hal itu banyak di antara manusia,
\v 2 seseorang yang kepada dia Allah brikan kekayaan, harta barang, dan kehormatan hingga dia tra kekurangan segala keinginan hatinya. Tapi, Allah tra brikan kuasa untuk de nikmati, mala orang pendatang yang menikmati. Itu pun kesia-siaan dan kesusaan yang menyedihkan.
\s5
\v 3 Jika seseorang melahirkan seratus anak dan de pu tahun-tahun hidup sangat banyak sehingga de pu umur panjang, tapi jiwanya tra puas deng kebaikan, bahkan tra ada de pu kuburan, sa kasih tau bahwa bayi yang gugur lebih baik daripada dia.
\v 4 Sebab, de datang dalam kesia-siaan dan pigi dalam kegelapan. Namanya ditutup deng kegelapan.
\s5
\v 5 Lagipula, de tra pernah lihat matahari dan tra pernah tahu. tapi, de temukan de pu tempat istirahat.
\v 6 Walaupun de hidup dua kali dan seribu tahun, tapi tra pandang kebaikan, bukankah smua menuju di satu tempat?
\s5
\v 7 Segala kerja keras manusia adalah untuk de pu mulut, tapi de pu napsu tra di penuhi.
\v 8 Sebab, apa kelebihan orang berhikmat dibanding orang bodoh? Apa kelebihan orang miskin yang tau jalan di depan orang?
\s5
\v 9 Lebih baik pandangan mata daripada jiwa yang mengembara. Itu pun sia-sia dan usaha tangkap angin.
\v 10 Segala sesuatu su ada, de pu nama su disebutkan. De dikenal sebagai manusia dan de tra dapat berbantah deng seseorang yang paling kuat dari dia.
\s5
\v 11 Makin banyak kata-kata, makin banyak sia-sia, dan apa manusia pu kelebihan?
\v 12 Sbab, sapa yang kenal kebaikan bagi manusia selama dorang menghidupi hari-hari singkat yang sia-sia, yang dorang kerjakan sperti bayangan? Sbab, sapa yang bisa kasi tau dorang yang akan terjadi sesudah de di bawah matahari?
\s5
\c 7
\p
\v 1 Nama baik lebih baik dari pada minyak yang mahal dan hari kematian lebih baik dari pada hari lahir.
\v 2 Lebih baik pergi ke rumah duka dari pada pergi ke rumah pesta, karna itu adalah akhir dar hidup semua manusia; hendaklah orang yang hidup memperhatikannya.
\s5
\v 3 Bersedih lebih baik dari pada tertawa, karna deng muka muram, hati jadi tenang.
\v 4 Hati orang berhikmat ada di dalam rumah duka, tapi hati orang bodoh ada di dalam rumah bersukaria.
\s5
\v 5 Lebih baik tong dengar teguran orang berhikmat, dari pada tong dengar nyanyian orang bodoh.
\v 6 Karna, sperti suara duri yang terbakar di bawah sbuah kuali, begitu juga tawa orang bodoh. Ini pun kesia-siaan.
\s5
\v 7 Sungguh Pemerasan membuat orang berhikmat menjadi bodoh, dan uang suap merusak hati.
\s5
\v 8 Akhir dari suatu hal lebih baik dapada awalnya. Panjang sabar lebih baik daripada tinggi hati.
\v 9 Jang cepat-cepat marah di dalam ko pu hati, karna amarah tinggal di dalam dada orang bodoh.
\s5
\v 10 Jang bilang, “kenapa zaman dulu lebih baik daripada zaman sekarang ? karna, bukankah dari hikmat ko tanyakan itu..
\s5
\v 11 Hikmat ada bersama deng warisan, sbuah keuntungan bagi dong yang lihat matahari
\v 12 Karna, perlindungan terhadap hikmat sama sperti perlindungan uang. Dan, keunggulan pengetahuan adalah bahwa hikmat hidupkan de pu pemilik.
\s5
\v 13 Lihat pekerjaan Allah! Sapa yang sanggup luruskan apa yang sudah De kasi bengkok ?
\s5
\v 14 Pada hari mujur bergembiralah, tapi pada hari susah ingatlah hari susah ini pun di jadikan seperti hari mujur juga. Supaya manusia trabisa temukan sesuatu tentang de pu masa depan.
\s5
\v 15 Dalam sa pu hidup yang sia-sia, sa su lihat smuanya. Ada orang baik yang de pu kebaikan binasa, dan ada orang fasik yang de pu kejahatan bertahan.
\v 16 Jang terlalu baik dan jang begitu berhikmat. Kenapa ko harus binasakan ko pu diri sendiri?
\s5
\v 17 Jang terlalu fasik atau pun bodoh. Mengapa ko harus mati sebelum ko pu waktu?
\v 18 Ada baiknya ko pegang yang yang satu, dan tra lepas yang lain. karna, orang yang takut akan Allah akan kluar dari smua itu.
\s5
\v 19 Kebijaksanaan memberikan kekuatan kepada orang berhikmat melebihi sepuluh pemimpin yang ada di sebuah kota.
\v 20 Sbab, trada manusia yang benar di atas bumi ini, yang berbuat baik dan tra pernah buat berdosa.
\s5
\v 21 Juga, jang taruh di dalam ko pu hati, smua ko pu kata yang diucapkan orang, supaya jang sampe ko dengar ko pu pelayan kutuk ko.
\v 22 Sbab, ko pu hati tahu bahwa, sering kali orang kutuk orang lain .
\s5
\v 23 Smua ini su sa uji untuk dapat hikmat . Sa bilang, “Sa akan dapat hikmat,” tapi hikmat itu jauh dari sa.
\v 24 Apa yang ada itu jauh dan dalam jauh dan dalam, siapa yang bisa temukan dia ?
\v 25 Sa balik untuk mengetahui, menyelidiki, dan mencari hikmat, serta kesimpulan. Dan, untuk tahu kefasikan itu kebodohan dan kebebalan itu kegilaan.
\s5
\v 26 Sa temukan sesuatu yang lebih sakit dari pada maut, yaitu wanita yang de pu hati adalah jaring dan jerat dan yang de pu tangan adalah rantai. Orang yang disukai Allah de akan menghindar dari dia, tapi orang berdosa ditangkap oleh dia.
\s5
\v 27 “Pehatikanlah, sa tlah temukan,” kata Sang Pengkhotbah, “satu demi satu untuk menemukan sbuah kesimpulan,”
\v 28 Sa pu jiwa masih mencari, tapi sa tra ketemu. Sa su temukan satu laki laki diantara ribuan, tapi seorang wanita belum sa ketemu di antara smuanya itu.
\s5
\v 29 Perhatikan, satu hal yang sa temukan, bahwa Allah jadikan manusia baik, tapi dong mencari banyak alasan.
\s5
\c 8
\p
\v 1 Sapa yang sperti orang berhikmat? Dan, sapa yang mengerti tafsiran atas suatu hal? Kebijaksanaan seseorang menerangi wajahnya sehingga kekerasan wajahnya berubah.
\s5
\v 2 Sa Kastau, “Taatilah perintah raja oleh karna perjanjian di hadapan Allah.
\v 3 Jangan cepat-cepat pigi dari hadapan raja. Jangan bertahan dalam suatu kejahatan karna raja akan melakukan apa saja yang de suka.”
\v 4 Sbab, perkataan seorang raja berkuasa untuk memberi perintah, dan siapa akan kasi tau kepadanya, “Apa yang sedang ko lakukan?”
\s5
\v 5 Siapa saja yang taat perintah tra akan mengenali kejahatan, hati orang berhikmat akan mengenali waktu dan penghakiman.
\v 6 Sbab, ada waktu dan aturan untuk sgala sesuatu walaupun ada banyak kesusahan manusia.
\v 7 De tra tahu apa yang terjadi karna sapa dapat kastau ko yang akan terjadi?
\s5
\v 8 Trada seorang pun berkuasa menahan roh. Trada yang berkuasa atas hari kematian. Trada istirahat dalam peperangan. Begitu juga, kefasikan tra dapat menyelamatkan pelakunya.
\v 9 Sementara sa menaruh di dalam sa pu hati sgala sesuatu yang dikerjakan di bawah matahari, sa telah mengamati semua ini, ada suatu waktu saat seseorang berkuasa atas orang lain hingga mencelakakan diri sendiri.
\s5
\v 10 Lalu, sa melihat orang fasik dikuburkan dan masuk ke dalam bait, sementara dong keluar dari kekudusan. Dan, dong dilupakan di kota tempat dong buat demikian. Ini pun kesia-siaan.
\s5
\v 11 Karna hukuman terhadap perbuatan jahat tra segera dilaksanakan, hati anak-anak manusia dipenuhi deng niat untuk berbuat jahat.
\s5
\v 12 Meskipun orang berdosa berbuat jahat ratusan kali dan bertahan dalam hidupnya, tapi sa tau bahwa akan baik bagi dong yang takut pada Allah karna dong takut di De pu hadapan.
\v 13 Tapi, tra akan baik bagi orang fasik, entah hari-harinya bertahan sperti bayangan, karna de tra takut kepada Allah.
\s5
\v 14 Ada kesia-siaan yang terjadi di atas bumi. Ada orang-orang benar yang kepadanya ditimpakan sesuai deng perbuatan orang fasik. Sebaliknya, ada orang-orang jahat yang kepadanya ditimpakan sesuai deng perbuatan orang benar. Sa bilang bahwa ini pun kesia-siaan.
\v 15 Jadi, sa menyanjung kesenangan karna tra ada sesuatu yang baik bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan, minum, dan bergembira karna ini akan menyertai de pu kerja keras selama hari-hari hidupannya yang telah Allah berikan kepadanya di bawah matahari.
\s5
\v 16 Sa kasi sa pu hati untuk mengenal kebijaksanaan dan melihat pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan di atas bumi. Bahkan, ada yang, baik siang maupun malam, matanya tra pernah tertidur,
\v 17 lalu sa tra melihat smua pekerjaan Allah, yaitu manusia tra sanggup menemukan pekerjaan yang terjadi di bawah matahari. Sebab, banyak manusia berusaha mencarinya, tapi dorang tra akan menemukannya. Kalopun ada orang berhikmat katakan bahwa de mengerti, de tra dapat menemukannya.
\s5
\c 9
\p
\v 1 Sbab, sa telah menaruh sgala sesuatu ke dalam hati sa dan memperjelas smua ini bahwa orang benar, orang berhikmat, dan dorang pu perbuatan-perbuatan, entah itu kasih atau kebencian, ada di dalam tangan Allah. Manusia tra tau sgala sesuatu di hadapannya.
\s5
\v 2 Sgala sesuatunya adalah satu nasib, bagi yang benar dan yang fasik, bagi yang baik dan yang jahat, bagi yang suci dan yang tra suci, bagi dia yang mempersembahkan kurban dan yang tra mempersembahkannya. Sama sperti orang baik, begitu juga orang berdosa. Sama sperti orang yang bersumpah, begitu juga deng orang yang takut bersumpah.
\s5
\v 3 Inilah kemalangan di antara sgala sesuatu yang terjadi di bawah matahari, bahwa ada satu nasib atas sgala sesuatu. Hati anak-anak manusia dipenuhi deng kejahatan dan kemarahan di dalam batinnya slama dong hidup, kemudian dong menuju kematian.
\s5
\v 4 Sbab, de yang ada di dalam kehidupan memiliki pengharapan karna, Anjing hidup lebih baik dari pada singa mati.
\v 5 Sbab, orang yang hidup tau bahwa dorang akan mati, tapi orang mati tra tau apa-apa. dong tra lagi memiliki upah karna ingatan akan dorang telah dilupakan.
\s5
\v 6 Sbenarnya dorang pu kasih dan dorang pu kebencian to, dorang pu kecemburuan sudah lenyap serta tra akan ada lagi bagian dorang buat slama-lamanya dalam sgala sesuatu yang dilakukan di bawah matahari.
\s5
\v 7 Kalo ko pigi, ko makan roti itu dalam kesukacitaan. Minumlah ko pu anggur deng hati senang. Sbab, Tuhan sudah berkenan sama ko pu pekerjaan-pekerjaan.
\v 8 Biar ko pu pakaian-pakaian slalu menjadi putih dan jang ko pu kepala kekurangan minyak.
\s5
\v 9 Ko nikmati ko pu hidup sama istri yang kaucintai di spanjang hari-hari hidup ko yang sia-sia, yang telah Allah berikan sama ko di bawah matahari. Sbab, itulah bagian di ko pu dalam hidup, dan ko pu kerja keras yang kam usahakan di bawah matahari.
\v 10 Apa pun yang ditemukan oleh ko pu tangan tuk dikerjakan, lakukanlah itu deng ko pu kekuatan . Sbab, tra ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan, atau kebijaksanaan di dunia orang mati, tempat ke mana kam pigi.
\s5
\v 11 Kembali sa liat bahwa di bawah matahari perlombaan lari bukanlah tuk yang cepat, pertandingan tuk yang kuat, roti tuk yang berhikmat, kekayaan tuk yang berpengertian, atau kemurahan tuk yang berpengetahuan. Namun, waktu dan kesempatan terjadi sama dong smua.
\v 12 Sbab, manusia tra akan mengetahui waktunya. Sperti ikan yang tertangkap di dalam jala yang mencelakakan dan burung terjebak di dalam jerat, anak-anak manusia juga sering terjebak di waktu yang malang ketika tiba-tiba hal itu terjadi sama dong.
\s5
\v 13 sa juga telah liat contoh hikmat di bawah matahari dan hal itu besar untuk sa.
\v 14 Ada sbuah kota kecil, penduduk di dalamnya sedikit. Kemudian, seorang raja besar menyerbu kota itu, mengepungnya, dan membangun benteng-benteng terhadapnya.
\v 15 Di sana, ada seseorang yang miskin, tapi bijaksana. Kemudian, ia menyelamatkan kota itu deng de pu kebijaksanaan. Akan tapi, tra ada seorang pun yang mengingat orang miskin itu.
\s5
\v 16 Jadi, sa bicara, “Hikmat itu lebih baik dari pada kekuatan, tapi hikmat orang miskin dihina dan de pu perkataan tra didengarkan.
\s5
\v 17 Perkataan orang berhikmat didengarkan dalam ketenangan, melebihi seruan penguasa di antara orang-orang bodoh.
\v 18 Hikmat lebih baik dari pada senjata perang, tapi satu orang pu salah membinasakan banyak hal yang baik.
\s5
\c 10
\p
\v 1 Lalat-lalat mati bikin urapan yang diracik menebarkan bau busuk. Begitu juga, sedikit kebodohan dapat melampaui hikmat dan kehormatan.
\v 2 Orang berhikmat pu hati di sebelah kanan, tetapi orang bodoh pu hati di kiri.
\v 3 Bahkan, ketika orang-orang bodoh itu berjalan di jalanan, dorang kekurangan akal dan bicara ke smua orang, de bodo skali.
\s5
\v 4 Jika ko dapa marah dari penguasa, ko jangan kasi tinggal tempat. Sbab, ketenangan dapat batalkan ko pu kesalahan.
\s5
\v 5 Ada kejahatan yang sa su lihat di bawah matahari, satu orang penguasa yang bikin suatu kesalahan.
\v 6 Ada banyak orang bodoh ditempatkan pada jabatan yang tinggi, sementara orang kaya duduk di tempat yang rendah.
\v 7 Sa pernah melihat seorang budak di atas tunggangan kuda dan para penguasa berjalan kaki seperti para budak.
\s5
\v 8 Sapa yang menggali sebuah lubang akan jatuh ke dalamnya. Dan, sapa yang kasi bongkar sebuah tembok akan dapa gigit dari seekor ular.
\v 9 Sapa yang menambang batu akan terluka olehnya. Sapa yang membelah kayu akan berbahaya baginya.
\s5
\v 10 Apabila besi menjadi tumpul dan permukaannya tidak ditajamkan, kekuatan harus ditambahkan, tetapi hikmat berguna untuk untuk bikin de berhasil.
\v 11 Apabila ular menggigit sebelum dimantrakan, ahli mantra trada guna.
\s5
\v 12 Perkataan mulut orang berhikmat menyenangkannya, tetapi mulut orang bodoh bikin de hancur.
\s5
\v 13 Permulaan ucapan-ucapan mulutnya adalah kebodohan. Dan, akhir perkataannya adalah kejahatan yang mencelakakan.
\v 14 Akan tetapi, orang-orang bodoh terus-menerus berbicara. Trada satu orang pun tau apa yang akan terjadi. Siapa yang dapat memberitahukan yang akan terjadi kelak?
\s5
\v 15 Kerja keras orang-orang bodoh kasi lemah dorang pu diri, dorang bahkan tratau jalan ke kota.
\s5
\v 16 Kamorang celaka, hai negeri, jika kam pu raja kanak-kanak dan kam pu para pemimpin berpesta di pagi hari.
\v 17 Komorang dapa berkat, hai negeri, jika kam pu raja adalah putra bangsawan dan kam pu pemimpin-pemimpin berpesta pada waktu yang tepat, untuk kekuatan, bukan untuk kemabukan.
\s5
\v 18 Melalui kemalasan, atap menjadi rubuh, dan melalui tangan yang menganggur, rumah menjadi bocor.
\v 19 Pesta diselenggarakan untuk tawa, dan anggur membuat hati gembira, tetapi uang adalah jawaban untuk semuanya itu.
\s5
\v 20 Jangan mengutuki raja, bahkan di dalam ko pu pikiran, atau mengutuki orang kaya di dalam ko pu kamar tidur. Sebab, burung di udara akan bawa ko pu kata-kata, dan makhluk-makhluk bersayap akan memberitahukan yang kamorang ucapkan.
\s5
\c 11
\p
\v 1 Serahkan ko pu roti ke atas permukaan air, karna stelah berhari-hari ko akan dapat de kembali
\v 2 Kasi bagi ke tujuh atau delapan orang, karna ko tra tahu nasib buruk yang akan terjadi di atas bumi.
\v 3 Jika awan-awan penuh deng hujan, dong akan kasturun itu ke atas bumi. Entah Sbuah pohon rubuh ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu rubuh, di situ de berada.
\s5
\v 4 Siapa yang awasi angin, tra akan menabur dan siapa yang pandang awan-awan, tra akan menuai.
\v 5 Karna ko tra tahu jalannya angin dan tulang-tulang dalam mama pu kandungan. Begitu juga, ko tra tahu pekerjaan Allah yang menjadikan sgala sesuatu.
\s5
\v 6 Di pagi hari, tabur ko pu benih, dan sampe sore hari jang tahan ko pu tangan. Sbab, ko trakan tahu mana yang berhasil, entah yang ini atau yang itu, atau dua-dua akan sama-sama baik.
\v 7 Cahaya itu manis, dan menyenangkan bagi mata untuk lihat matahari.
\v 8 Jadi, jika seseorang hidup dalam tahun-tahun yang banyak, biar de bersukacita dalam smua itu. Akan tetapi, biar de ingat akan ada banyak hari kegelapan. Sgala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.
\s5
\v 9 Bersukacitalah, hei anak muda, slama ko muda. Biarlah ko pu hati kase senang ko, di ko pu massa muda, pigi saja ikut ko pu kata hati, dan apa yang ko pu mata lihat. Tapi, ko harus tahu, untuk smua hal itu, Allah akan bawa ko ke dalam pengadilan.
\v 10 Kase tinggal ko pu kesusahaan batin, dan buang sudah hal buruk dari ko pu tubuh, karna masa muda dan fajar hidup adalah kesia-siaan.
\s5
\c 12
\p
\v 1 Ingatlah ko pu Pencipta di ko pu masa-masa muda, sbelum masa-masa penderitaan datang dan tahun-tahun dekat waktu ko bilang, “Trada kesenangan bagi sa di dalamnya,
\v 2 sebelum matahari, terang bulan, dan bintang menjadi gelap, serta awan-awan kembali setelah hujan,
\s5
\v 3 di hari waktu para penjaga rumah gemetar dan orang-orang kuat tunduk, serta para penggiling mulai berhenti karna dong hanya sdikit, dan dong yang lihat ke luar jendela menjadi gelap,
\s5
\v 4 waktu pintu-pintu di jalan ditutup, waktu suara penggilingan mulai lemah, dan satu orang bangun oleh suara seekor burung, serta smua nyanyian anak perempuan menunduk,
\s5
\v 5 waktu ko takut sama ketinggian dan kengerian di jalan, waktu pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya, dan nafsu lenyap. Karna, orang-orang akan pergi ke dong pu rumah yang kekal, dan orang-orang berdukacita akan keliling jalanan.
\s5
\v 6 Sebelum rante perak putus, atau cawan emas pecah, sebelum tempayan berserakan di dekat mata air, atau roda di sumur rusak,
\v 7 dan debu kembali ke tanah sperti semula, roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya,
\s5
\v 8 Kesia-siaan adalah sia-sia, kata Pengkhotbah. Sgala sesuatu adalah sia-sia!
\s5
\v 9 Pengkhotbah tra hanya punya hikmat, tapi juga mengajarkan pengetahuan umat manusia. De blajar deng sangat cermat dan menyusun banyak ajaran bijak.
\s5
\v 10 Pengkhotbah berusaha deng sangat keras menemukan kata-kata yang menyenangkan dan de tuliskan kata-kata kebenaran secara jujur.
\v 11 Kata-kata dari orang bijak sperti kusa, dan de pu kumpulan-kumpulan itu sperti paku yang tatanam, yang diberikan dari seorang gembala untuk arahkan de pu ternak jalan di jalan yang benar.
\s5
\v 12 Jadi, sa pu anak, hati-hatilah dalam menyusun banyak buku, dan belajar terlalu banyak akan membuat badan lelah.
\s5
\v 13 Yang paling penting dari yang kitong dengar adalah hormati Allah dan taati De pu perinta karna itu yang harus dikerjakan setiap orang.
\v 14 Karna Allah akan membawa sgala sesuatu yang dong lakukan ke pengadilan. De tau tentang sgala sesuatu yang dilakukan orang — bahkan hal-hal rahasia, yang baik dan yang buruk.