\v 8 Namun tentang Putra-Nya Ia bejantuh, "TakhtaMu, ya Allah Tahla, kekal selama-lamanya. Tungkat kerajaan-Mu adalah tungkat keadilan. \v 9 Ikau mencintai pengamat dan memboncik penggaran. Oleh karena iyan Allah Tahla, yakin Allah Tahla Kau, udah mengurapi ikau dengan minyak sukacita melebihi sahabat -sahabat-Mu."